Kamis, 18 Mei 2017

Sejarah dan Keberadaan Gong Kebyar di Sanggar Tari Wijaya Kusuma (S.T.W.K)

Pendahuluan
Gambelan gong kebyar sebagai musik tradisional bali dalam sejarahnya yang di tulis oleh babad bali gong kebyar di perkirakan muncul pada tahun 1915.
Sejak dulu sudah banyak penelitian yang meneliti tentang gambelan gong kebyar.hanya saja dari begitu banyaknya tulisan tentang gong kebyar, namun masalah tentang asal mula gong kebyar belum dapat terungkap. Hal ini di sebapkan oleh sangat sedikit sekali data-data mengenai asal mula gong kebyar. Terutama data-data tertulis yang bias menjadi pegangan, dalam menelusuri asal mula gong kebyar lebih lanjut.
Gambelan gong kebyar merupakan salah satu jenis gambelan yang tergolong dalam golongan gambelan baru atao muda. Gambelan ini merupakan suatu bentuk seni pertunjukan yang paling popular di bali oleh sebap itu gambelan gong kebyar berkembang dan tersebar ke seluruhpelosok pulau bali hingga kelur bali. Para peneliti telah memberikan batasan pengertian barungan gambelam gong kebyar yang ad selama ini. Ad pula batasan tersebut lebih di lihat ke pada batasa yaitu Barungan,Gambelan,Gong,Kebyar.
Barungan adalah suatu kelompok alat gambelan yang terdiri dari berbagai jenis instrument dengan jumlah tertentu. Gambelan adalah suatu barungan alat-alat seni yang memiliki bentuk dan komposisi, yang di pergunakan sebagai sarana untuk memanifesasikan lagu-lagu kususnya lagu-lagu daerah Indonesia. Gong adalah sebuah instrument pukul yang bentuknya bundar dan mempunyai pencol atao pencon di tengah-tengahnya. Kebyar adalah suatu bunyi yang timbul dari akibat pukulan dari alat-alat gambelan secara keseluruhan dan bersam-sama. Sekalipun gambelan gong kebyar ini termasuk dalam golongan gambelan bali baru namun di dalamnya masih Nampak jelas betapa kuatnya pengaruh-pengaruh terhadap gambelan bali lainya yang masuk dan ikut membentuk gambelan gong kebyar ini.
Banyak penulis dalam tulisanya menyatakan bahwa gmbelan gong kebyar muncul pada awal abad ke XX, muncul di daerah bali utara yaitu sekitar tahun 1915 di Jagerage buleleng bagian timur. Suatu penelitian di dapatkan beberapa da yang dapat di jadikan suatu pegangan guna menelusuri asal mula gong kebyar ini. Dan di temukan bahwa untuk mendapat kepastian di mana, kapan,dan siapa pencetus gong kebyar ini merupakan hal yang tidak mudah. Dan para ahli peneliti juga para seniman berkumpul mendiskusikan ini, dan berdasarkan hasil wawancara dengan bapak I Gusti Bagus Sugriwa yang berasal dari desa bungkulan buleleng bahwa lagu-lagu gong kebyar di ciptakan pertama kali oleh I Gusti Nyoman Panji di desa bungkulan pada tahun 1914 jadi informasi ini menunjukan bahwa pada tahun 1914 di desa bungkulan telah di ciptakan lagu-lagu kekebyaran.
Berdasarkan uraian-iraian di atas telah di tarik kesimpulan bahwa gong kebyar pertma kali muncul di bali di utara buleleng sekitar tahun 1914 dan kemudian di desa bungkulan (buleleng timur) sudah di ciptakan bentuk-bentuk tabuh kekebyaran yaitu antara tahun 1910 sampai 1914 yang di populerkan oleh I Gusti Nyoman Panji.
Struktur gong kebyar
Gong kebyar adalah salah satu perangkat/barungan gambelan bali yang terdiri dari lima nada (panca nada) dengan laras pelog. Tapi tiap-tiap instrument terdiri dari sepuluh bilah.
Oleh karenanya gong kebyar  menjadi satu barungan gambelan tergolong baru jika di bandingkana dengan jenis-jenis gambelan yang ad pada saat ini seperti gambelan gambang,gong gede,selonding,samara peguligan dan masih bnyak lainya.
Bila di jelaskan,barungan gong kebyar terdiri dari:
  • Dua buah pengugal/giying
  • Empat buah pemade
  • Empat buah kantilian
  • Dua buah jublag
  • Dua buah penyacah
  • Dua buah jegogan
  • Satu buah reong
  • Satu buah terompong
  • Sepasang gong (lanang,wadon)
  • Satu buah kempur
  • Satu buah kemong gntung
  • Satu buah bebende
  • Satu buah kempli
  • Satu buah ceng ceng rincik
  • Sepasang kendang (lanang,wadon)
  • Satu buah kaja
Fungsi gong kebyar
Sebagian besar kita ketahu ilewat literature dan rekaman tampak bahwa gong kebyar itu berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharuan maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.
Sedangkan sebagai pelanjut tradisi adalah gong kebyar mampu menjaga eksistensi reporter gambelan lainya melalui transformasi dan adaptasi
Seperti apa yang sudah di bahas di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi untuk mengiringi kekebyaran, namun sesuai dengan perkembanganya bahwa gong kebyar memiliki fungsi yang sangat banyak. Hal ini di karenakan memiliki keunikan tersendiri sehingga iya mampu  berfungsi untuk mengiringi berbagai bentuk tarian maupun gending-gending lelambatan,palegongan maupun jenis geding yang lainya. Di samping itu gong kebyar juga bias di gunakan sebagai salah satu penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya tari sakral maupun tari wali dan tari balih-balihan.
Gong kebyar juga bias di perlombakan dengan mengedepan kan kreatifisa yang tinggi,ide yang agus,pembuatan komposisi yang rumit,kebersamaan,dan seportifitas yang memberikan kesan lebih terhadap gong kebyar itu sendiri,dan menjadi salah satu objek pariwisata di pulau bali.
Saking terkenalnya gong kebyar,hingga ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negri,di tempat asal saya pun memiliki sedikit  cerita dan sejarh tentang  gambelan gong kebyar di pulau Lombok,Nusa Tenggara Barat,yaitu gong kebyar yang ada di sanggar tari wijaya kusuma (sanggar tari pertama dan ter tua di pulau Lombok,NTB).
Pendahuluan dan Bagaimana Sejarah Tentang Keberadaan Gong Kebyar di Sanggar Tari Wijaya Kusuma
Sanggar Tari Wijaya Kusuma ini adalah sanggar tari yang di dirikan oleh  Ni Made Darmi, pada tahun 1958 dan sanggar tari ini adalah satu-satunya sanggar dan sanggar tari pertama di Lombok,yang bertempat di Karang songkang,kecamatan Cakranaegara Mataram Nusa Tenggara Barat dulunya Sanggar Tari Wijaya Kusuma ini hanyalah sanggar yang mengajarkan berbagai macam tari-tarian bali dan tidak memiliki barungan gambelan apapun,tapi karna tari-tarian bali yang kuat sakli kaitanya dengan barungan gong kebyar jadi Sanggar Tari Wijaya Kusuma ini akihirnya, mempunyai Gong Kebyar sendiri,Gong Kebyar ini ada karna ide sang suami dari Made Darmi yaitu I Wayan  Kerthawirya.Karna sang suami menyukai gong tari-tarian.Gong Kebyar yang ada hingga saat ini di beli oleh Pak Wayan Kerthawiry pada tahun 1985 dan di resmikan  (di plaspas) langsung pada saat itu yang bertepat di “pura lingsar”,pada waktu itu Sanggar Tari Wijaya Kusuma adalah satu-satunya sanggar tari di Nusa Tenggara Barat NTB dan satu-satunya memiliki barungan gong kebyar dengan ukiran yang sang detail.Pada waktu itu barungan Gong Kebyar ini sangat lah terkenal,jadi jika di tanyakan ke pada kakek-kakek atao orang-orang tua yang pada awktu itu ikut serta menjadi bagian dari sekhe barungan Gong Kebyar yang ada di Sanggar Tari Wijaya Kusuma sekarang ini adalah brungan terlengkap,mewah,suarnya paling bagus di banding brungan-barungan yang ada pada zaman itu,dan barungan gong kebyar “Pak Wirya” (begitu para orang tua di sana memanggilnya) adalah barungan yang d keramat kan dri dulu hingga sekarang.
Menurut penjelasan yang saya dapatkan dari “I Made Citra” beliau adalah salah satu sekha pada zaman itu,”jiaka saya ingat-ingat pada wakt itu,para muda mudi sangat beda dengan sekarang,dulu para sekha Wijaya Kusuma sangat lah kompak ,hampir dari setiap bagian masyarakat,wilayah di pulau Lombok ini berkumpul jadi satu untuk menabuh di sanggar tari wijaya kusuma dan setiap tahunya kami para sekha mengadakan pementasan di sanggar sekaligus mecaru untuk barungan gong kbyar ini,karna gong kbyar ini sangat lah keramat, apa lagi semenjak  meninggalnya Pak Wayan Kerthawirya,gambelan gong kebyar ini semakin menjadi kermat”,(penjelasan dari I Made Citra).
Semenjak meninggalnya  Pak Wirya aktifitas,pelatihan gong kebyar di Sanggar Tari Wijaya Kusuma lama kelamaan mengalami penurunan. Banyak kejadian aneh yang di alami oleh para sekha pada saat mengadakan latahn terutama di alat musik yang bernama “gangse”.
Menurut saksi mata yang melihat langsung kejadian itu,yaitu “Ayah Ade Lodot” beliau adalah kerabat dekat dari Pak Kerthawirya,pada saat melakukan sesilathan salah satu dari sekha mengalami kejadian yang aneh seperti kaki serasa di lewati oleh ular yang sangat besar,gangguan-gandduan seperti itu sering juga di alamai oleh para sekha yang lainya. Dan karna saking keramatnya  ada satu orang yang bernama Papuq Senah langsung meninggal dunia beberapa saat sehabis diya membersikan alat barungan  tersebut, dan meninggalnya pun secara mendadak di sanggar itu.
(foto gong kebyar yang ada di sanggar tari wijaya kusuma)
Mengetahui kejadian ini para sekhe mulai satu persatu mengundurkan diri karna tidak berani mengambil resiko dan takut akan kejadian yang tak terduga sprit itu.Dan mulai saat itu keberadaan barungan gong kebyar di sanggar tari wijaya kusuma tidak terawat seperti di masa jayanya dulut dan lama kelamaan sinar kemegahanya pun meredup  dan sampai saat ini,,kegeiatan latihan,pementasan setiap tahunya,mecaru dan lain-lain berhenti total hingga sekarang .
Dan semnjak saat itu Sanggar Tari Wijaya Kusuma hanya memiliki penari-penari yang berbakat dan tidak memiliki sekha penabuh seperti dulu yang biasa saling melengkapi antara sipenari dan penabuh.
Harapan Ibu Made Darmi untuk muda mudi Karang Songkang (tempat Sanggar Tari Wijaya Kusuma di dirikan),beliao ingin melihat muda mudi karang songkang  untuk dapat merawat,dan menabuh barungan gong kebyar tersebut dan mengembalikan kejayaan dan ke agungan dari gong kebyar itu sendiri.
Dan itu pula yang membuat saya “I Komang Bendesa Pranawa” jauh-jauh ke bali,untuk belajar gong kebyar d ISI Denpasar ini agar saya bias membangkitkan kembali barungan gong kebyar yang ad di Sanggar Tari Wijaya Kusuma.Dan menghilangkan mitos yg telah lama menghatui para masyarakat di Lombok tentang keramatnya barungan gong kebyar tersebut dengan cara mgengajak muda mudi untuk mengumpulkan dana dan mengadakan mecaru dan persembahyangand sanggar.
Penutupan
Mungkin Cuma sedikit sejarah gong kebyar  di Sanggar Tari Wijaya Kusuma yang saya bias sampaikan,semoga ap yang saya tulis bias menjadi salah satu acuan sejarh bagi sanggar saya,dan bermanfaan bagi kita semua,Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar